PTPN IV Regional II Kebun Marihat Merugi, Anggaran Perawatan dan Jangkos Raib di Afdeling 6

SIMALUNGUN - PTPN IV Regional II Unit Kebun Marihat terdapat areal dengan kondisi tanaman kelapa sawitnya, tampaknya minim perawatan dan di areal tersebut. Sementara, onggokan janjangan kosong terlihat tepat di pinggiran tanamannya. 

Padahal, SOPnya di setiap piringan tanaman itulah ditempatkan janjangan kosong yang diangkut dari PKS menuju ke lokasi dan akan berfungsi sebagai penyubur tanah yang ramah lingkungan, pengganti pupuk organik.

Baca juga: Pembangunan Pasar Lakitan Diyakini Bukan Cacat Mutu, Direktur PT Daffa Arjuna Pratama Terancam Dilaporkan ke Kejati Sumatera Barat

Menurut nara sumber, anggaran pemeliharaan menguap dan lokasi tanaman di Areal Afdeling 6 Unit Kebun Marihat, Nagori Silampuyang, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Rabu (23/04/2025), sekira pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Anggaran Besar, Pengawasan Longgar, Jalan Nasional Dalam Kota Palu Amburadul

"Selain janjangan kosong kelapa sawit dari PKS raib dan janjangan yang ada di lokasi itu malah disia-siakan, " ungkap nara sumber.

Lebih lanjut, nara sumber mengungkapkan, berkisar 2 - 3 tahun. Namun, secara kasat mata sangat jelas terlihat bahwa beberapa pekerjaan perawatan sama sekali tidak dilakukan dan bagaimana.mungkin anggaran itu juga raib.

Baca juga: Ini Loh Dugaan Modus Smd Dalam Pengadaan Lahan Samsat Malingping

"Tidak diketahui seperti apa sistem audit yang dilakukan pihak pengawas internal perusahaan BUMN ini. Hal ini terindikasi menguapnya anggaran perawatan dan pemeliharaan tanamannya, " tandas nara sumber.

Terpisah, hingga rilis berita ini dilansir ke publik. Namun, Askep Kebun Marihat maupun Asisten Tanaman Afdeling 6 Kebun Marihat ini terkesan kompak tidak merespon dan bersama-sama bersikap bungkam atas kondisi tanaman yang memprihatinkan tersebut.

Baca juga: Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades: Pemerintah Harus Investigasi Bocornya 279 Juta Data Penduduk

Diberitakan sebelumnya, salah satu faktor yang mendorong Manajemen Holding Perkebunan Nusantara dan Sub Holding Perkebunan Nusantara PT Palm Co mencapai keberhasilan program pelaksanaan perkebunan tanaman kelapa sawit berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian BUMN RI.

Baca juga: WH Banyak di Apresiasi Karena Laporkan Dana Hibah Ponpes

Selain, mengefisienkan anggaran biaya pembelian pupuk organik. PT Perkebunan Nusantara Regional II memaksimalkan penggunaan limbah padat hasil produksi Tandan Buah Segar (TBS; red) kelapa sawit berupa janjangan kosong dengan kandungan Nutrisi penting seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K), serta unsur hara mikro lainnya.

Namun, berdasarkan keterangan nara sumber mengungkapkan, terkait pelaksanaan distribusi janjangan kosong berpotensi merugikan perusahaan, berasal dari PKS Dosin menuju ke Afdeling 1, 5 dan 6 di Unit Kebun Marihat, Kabupaten Simalungun, Senin (15/04/2025), sekira pukul 10.00 WIB.

Pasalnya, nara sumber mengungkapkan, setelah melakukan pemuatan janjangan kosong (jangkos; red) di PKS Dosin, ternyata sejumlah armada truck milik pihak vendor PTPN IV Regional II yang menerima kontrak jasa pengangkutan jangkos tidak pernah tiba di areal kebun tujuannya.

"Kalau lancar proses pengolahan TBS kelapa sawit di PKS Dosin, dalam sehari dirata-ratakan truck yang muat jangkos sebanyak 5-10 unit perharinya, " ungkap nara sumber.

Kemudian, nara sumber menjelaskan, semestinya setiap truck memuat jangkos berkisar 8-9 ton. Namun, belakangan ini mencuat kabar sesaat sebelum jangkos dimuat ke truck tertentu, pihak pabrik memuat limbah cair berupa solid dan selanjutnya, pemuatan jangkos dilakukan.

Baca juga: Konspirasi Perburuan Rente Listrik Blok Rokan, Presiden Diminta Membatalkan

"Potensi kerugian perusahaan ini akibat kelalaian pengawasan oleh pihak Manajemen PKS Dosin. Modusnya, truck bermuatan itu solid dan jangkos ke luar dari pabrik membongkar muatan jangkos dan disinyalir, muatan solidnya dijual kepada yang berminat, " beber nara sumber.

Terpisah, hingga rilis berita ini dilansir ke publik. Namun, Askep Kebun Marihat maupun Asisten Tanaman Afdeling 6 Kebun Marihat ini terkesan kompak tidak merespon dan bersama-sama bersikap bungkam atas kondisi tanaman yang memprihatinkan tersebut.

Sementara, truck yang menerima Surat Pengantar Barang jangkos bertujuan ke Afdeling 1, 5 dan 6 Unit Kebun Marihat itu tidak membongkar muatannya. Namun, pihak pengendara truck disinyalir menyerahkan SPBnya kepada oknum karyawan pengawas dan penerimaan jangkos di arealnya.

"Lokasi jangkos dibongkar oknum pengendara truck berjarak 2 kilometer dari lokasi pabrik di Huta Talong, Nagori Marihat Bandar dan muatan solid masih penelusuran di lokasi mana pembuangannya, " jelas nara sumber.

Baca juga: Gunakan Tandem Roller, Polres Luwu Timur Musnahkan Miras dan Knalpot Racing

Terpisah, Manajer Kebun dan PKS Dolok Sinumbah berinisial TM belum berhasil dikonfirmasi melalui Maskep PKS Dosin M Simanjuntak terkait pengawasan dalam proses pemuatan dan distribusi jangkos dari PKS Dosin serta indikasi truck tertentu bermuatan solid hingga rilis berita ini dilansir ke publik.