SIMALUNGUN - Kalapas Kelas IIA Pematang Siantar Rudy Fernando Sianturi Amd.IP., S.H., berkesempatan didampingi pejabat struktural melakukan peninjauan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE ; red).
Informasi diperoleh, dalam rangka pelaksanaan program kegiatan kerja bagi warga binaan dan Kalapas Rudy F Sianturi melakukan peninjauan untuk mengetahui sejauh mana hasil pembinaan yang diperoleh warga binaannya.
Kegiatan itu berlangsung di Kompleks Lapas Kelas IIA Pematang Siantar, di Jalan Asahan Kilometer 7, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (10/09/2021) sekira pukul 09.00 WIB.
"Program SAE dalam kegiatan kerja diperuntukkan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP ; red), khususnya terhadap bagi warga binaan menjelang waktu bebasnya, " sebut Kalapas Rudy F Sianturi dalam siaran persnya.
Melalui pesan aplikasi selular, kepada jurnalis indonesiasatu.co.id lebih lanjut Kalapas Kelas IIA Pematang Siantar menjelaskan, berbagai kegiatan warga binaan dalam pelaksanaan program Sarana Asimilasi dan Edukasi yang ditinjau.
"Kegiatan warga binaan, diantaranya, bidang Budi Daya ikan Lele dan ikan Nila, ditempatkan pada kolam terpal bundar serta bidang Budi Daya ikan Gurami dan ikan Mas yang ditempatkan pada kolam Konvensional, " sebut Kalapas.
Seterusnya, Kalapas menuturkan, kegiatan warga binaan di bidang pertanian juga dilaksanakan dengan membudidayakan tanaman Pepaya dan di satu lahan yang sama (tumpang sari ; red) dengan tanaman Cabai dan Terong Boga.
"Ini merupakan program pembinaan dan kegiatan kerja sebagai Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), " kata Rudy Fernando Sianturi.
Kemudian Kalapas Rudy Fernando Sianturi menyebutkan, warga binaan diberikan bekal pembinaan kemandirian selama menjalani masa pidana dan Ia menegaskan, harapan pihaknya agar warga binaan mampu menjadi manusia individual aktif dan produktif.
"Khususnya kepada WBP yang tidak berapa lama lagi akan bebas dan kembali berbaur (integrasi ; red) dengan keluarga dan masyarakat, serta yang paling utama warga binaan tidak akan mengulangi lagi perbuatan melanggar hukum, " tegas Rudy F Sianturi.
Kalapas Kelas IIA Pematang Siantar menambahkan, pihaknya sangat berharap dengan terlaksananya kegiatan pembinaan sarana asimilasi dan edukasi ke depannya warga binaan mampu mengaplikasikan berbagai jenis kegiatan itu.
"Sebagai bekal dalam mencari kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya ketika mereka sudah keluar dan sudah selesai menjalani pidana serta mampu menjalani kehidupan sosial setelah diterima kembali di tengah-tengah masyarakat khususnya keluarga, " tambah pria berkaca mata, berkumis tipis itu.
Pihak jajaran Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pematang Siantar menyampaikan ucapan terima kasih ditujukan kepada semua pihak dalam hal, telah memberikan sumbangsih dan turut berpartisipasi dalam program pembinaan ditujukan kepada warga binaannya.
"Kita juga berterimakasih kepada semua pihak yang berpartisipas, yakni, jajaran Kementerian Perikanan, Dinas Perikanan sebagai pihak eksternal maupun jajaran seksi kegiatan kerja sebagai pihak internal, " kata Kalapas.
Kegiatan pembinaan tidak hanya itu saja, Kalapas Rudy F Sianturi di akhir penyampaian pesan yang diterima jurnalis media online indonesiasatu.co.id menguraikan berbagai kegiatan warga binaan yakni, ketrampilan, kerajinan, merias dan lahan pertanian, dengan pemanfaatan lahan kosong di lokasi branggang kompleks lapas.
"Kegiatan WBP lainnya, kerajinan tenun memproduksi ulos, menjahit, merajut, pangkas dan di blok khusus wanita ada salon kecantikan. Warga binaan juga dilatih untuk pembuatan roti (bakery), pembuatan miniatur dan bengkel kerja (meubel berbahan kayu dan besi), " tutup Rudy Fernando Sianturi.