SIMALUNGUN - Seorang pria nekad gantung diri dan jasad pria yang bernama Novri Anto (32) saat ditemukan telah membusuk tepatnya di dalam rumah kontrakannya dan warga terusik akibat jasadnya telah membusuk.
Informasi diperoleh, pria yang meniliki tiga orang anak itu ditemukan berada di dalam rumah, Perumahan Bangun Land, Nagori Pamatang Asilom, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Selasa (10/08/2021) sekira pukul 09.00 WIB.
Peristiwa terungkapnya pria yang nekad bunuh diri di dalam rumahnya, berawal dari warga sekitar perumahan mencium aroma busuk dan mengusik ketenangan warga sehingga menyebarluas di kalangan kompleks perumahan itu.
“Setiap kali warga melintas, mencium aroma berbau busuk dan mencurigai terjadi sesuatu di rumah itu, " sebut salah seorang warga sekitar.
Lebih lanjut, pria yang tak ingin identitasnya dipublikasi mengatakan, sebelumnya pintu dibuka paksa dan seketika kecurigaan warga terjawab, ditemukan tubuh Novri sudah mengeluarkan bau busuk.
"Dia ditemukan tergantung di depan pintu kamarnya dan pada leher menggunakan kain panjang lalu diikat pada gagang sapu dan tersimpul pada paku gorden pintu.” ungkap pria berambut ikal yang mengaku warga sekitar.
Kemudian, warga mengungkapkan prilaku Novri dalam keseharian tampak strees dan terlihat murung, padahal Novri telah dikaruniai tiga orang anak dan Novri menderita penyakit usus buntu yang tak kunjung sembuh. Parahnya, Novri depresi akibat istrinya pergi meninggalkan dirinya.
“Istrinya kawin lagi, bang. Ditambah lagi sakit usus buntunya. Karena beberapa hari ini dia sering cerita sama kami tentang istrinya yang kawin lagi, " ungkap warga lainnya singkat.
Sementara, Kapolsek Bangun AKP L S Gultom, S.H., setelah memperoleh informasi adanya warga yang bernama Novri Anto tewas akibat bunuh diri, langsung bertindak dan perintahkan personil lakukan tugas sesuai SOP.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan laporan dan langsung berkoordinasi dengan pihak pemerintahan kecamatan dan bersama personilnya berangkat ke lokasi kejadian.
"Setelah berkoordinasi dengan Forkopimca Gunung Malela dan Puskesmas serta pihak keluarga korban, maka pintu rumah kontrakan korban dibuka secara paksa, " sebut Kapolsek AKP L.S Gultom melalui Staf Subbag Humas Polres Simalungun dalam pers rilisnya.
Kapolsek Bangun AKP L S Gultom bersama personilnya, dibantu Tim Inafis Polres Simalungun, melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah korban.
Selanjutnya, pihak keluarga meminta agar jenazah tidak diotopsi dan menerangkan, jasad korban disemayamkan sejenak di rumah duka, sembari menunggu persiapan dikebumikan.
"Setelah surat pernyataan ditandatangani, maka kita serahkan jasad korban kepada keluarga, kemudian disemayamkan dan segera dikebumikan di pemakaman umum, " tutup Kapolsek Bangun pada akhir penyampaian lapsit insiden yang terjadi dari wilkum yang dipimpinnya.
(Amry Pasaribu)