SIMALUNGUN - Empat orang pekerja di pabrik pengolahan getah (Crumb Rubber) menjadi korban, dua orang tewas di tempat dan dua lainnya luka berat saat ke empat korban bekerja di lokasi jemuran karet.
Bangunan tua setinggi 25 meter berlantai 5 itu rubuh, berfungsi sebagai lokasi menggantung produksi karet setengah jadi milik PT Panjta Surya dan ke empat korban tertimpa reruntuhan bangunan yang tidak pernah direnivasi oleh perusahaan.
Naas, musibah dialami korban yang berstatus karyawan, bertugas shift malam di PT Pantja Surya, jalan Kuala Tanjung, Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Selasa dinihari (16/11/2021) sekira pukul 03.30 WIB.
Informasi diperoleh, bangunan setinggi lebih kurang 25 meter itu rubuh tepat pada saat ke empat korban mengerjakan tugas sebagai operator penjemuran produk getah slandex (produk setengah jadi, setelah dipres berbentuk seperti selendang ; red).
Diperoleh data dan identitas korban yakni, Agung (23) dan Bakti Butar-butar (43), diketahui ke duanya warga yang berdomisili di Perdagangan, mengalami luka berat.
Sedangkan, dua pria lainnya, Wahyu (21) warga Simpang Dosin, Nagori Marihat Bandar bersama Syahril (52) warga Perdagangan I, pasca ambruknya bangunan itu meregang nyawa di lokasi.
Pasca kejadian, korban yang meninggal dunia dievakuasi le rumah duka dan dua lainnya dievakuasi langsung ke rumah sakit, sementara kabar terbaru ke dua korban telah dirujuk ke RS Vita Insani, Kota Siantar.
Namun, Managemen PT Pantja Surya belum berhasil terkonfirnasi hingga rilis berita terkait bangunan pabrik rubuh, mengakibatkan dua meninggal dunia dan dua korban lainnya menderita luka-luka.
Sedangkan, pihak Kepolisian Sektor Perdagangan Resor Simalungun sampai saat ini belum menyampaikan keterangan resmi atas insiden rubuhnya bangunan pabrik pengolahan getah yang mengakibatkan dua orang tewas dan dua mengalami luka parah.