SIMALUNGUN - Semboyan "Akhlak" dicanangkan setahun yang lalu, bagi Badan Usaha Milik Negara, tetapi kinerja Managemen PTPN IV Unit Kebun Marihat tidak mencerminkan semboyan itu.
Namun, bagi jajaran Managemen PTPN Unit Kebun Marihat, semboyan itu ternyata isapan jempol dan bahkan, kalangan masyarakat menilai kinerja jajaran di unit kebun tidak profesional.
Informasi dihimpun, kegiatan pembangunan tembok penahan air banjir dikerjakan asal jadi di Blok 05.S, Afdeling 6, persis di wilayah Nagori Pematang Silampuyang, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sabtu (19/09/2021) sekira pukul 09.00 WIB.
Pasalnya, perihal pengawasan dan terkait tufoksi pejabat APK, dalam kegiatan itu seharusnya komitmen serta tanggung jawab penuh untuk mendukung program kerja berkelanjutan bagi perusahaan berplat merah dengan produksinya Tandan Buah Segar (TBS ; red) kelapa sawit.
Sedangkan, kucuran biaya bangunan fisik merupakan alokasi anggaran pengadaan jasa dan barang. Seharusnya, fungsi Asisten Personalia Kebun rangkap jabatan Asisten Tehnik, secara maksimal mengawasi detail pekerjaan vendor.
Disebutkan, padahal bangunan itu sifatnya vital terhadap bencana banjir terlebih di sekitar pemukiman masyarakat, sementara pihak vendor cenderung mengerjakannya asal jadi dengan komposisi material yang tidak sesuai.
"Bangunan asal jadi, belum lama selesai sekarang ini mulai rusak. Hasil pekerjaan menyimpang dari RKS dan Spek Tehnik tidak sesuai kontrak kesepakatan, padahal bangunan itu vital, " sebut nara sumber melalui pesan Aplikasi Percakapan.
Kemudian, nara sumber mengaku dirinya warga setempat dan berpesan kepada jurnalis media online indonesiasatu.co.id agar identitasnya dirahasiakan, mengungkapkan, akibat lemahnya pengawasan.
"Nggak pernah ku lihat pejabat N4 Kebun Marihat ini meninjau bangunan ke lokasi itu, akhirnya pelaksana dan pekerjanya main bar-bar mengerjakan tembok penahan air banjir, " ungkap pria berbaju kaos hitam itu.
Terkait kondisi bangunan belum lama selesai dikerjakan dan saat ini mulai rusak, lebih lanjut nara sumber membeberkan, kinerja Managemen PTPN IV Unit Kebun Marihat dianggap tidak profesional. Bahkan diduga main mata dengan pihak vendor.
"Ada apa ini ? Asisten Personalia Kebun rangkap jabatan Asisten Teknik, terkesan berkolaborasi dengan pelaksananya. Biasalah korupsi berjamaah, bang, " tegas pria itu sembari berkata akan memberi informasi lanjutan.
Terpisah, Manager PTPN IV Unit Kebun Marihat Bernard Purba saat dikonfirmasi melalui Asisten Personalia Kebun merangkap Asisten Tehnik Rizky terkait bangunan tembok penahan banjir di lokasi Afdeling 6 itu, tidak sesuai RKS, Spek Teknis dan dikerjakan asal-asalan.
Pesan konfirmasi yang dikirimkan jurnalis indonesiasatu.co.id melalui pesan percakapan selular, dalam laporan sukses terkirim. Namun, APK Unit Kebun Marihat Rizky yang dikenal warga setempat tidak berjiwa sosial itu, hingga rilis berita ini dipublikasikan enggan menanggapi.