Tudingan Kapolsek Perdagangan Membentak, Tokoh Masyarakat: Tak Perlu Baper, Itu Karakter Orang Batak

    Tudingan Kapolsek Perdagangan Membentak, Tokoh Masyarakat: Tak Perlu Baper, Itu Karakter Orang Batak
    Keterangan Photo ; istimewa

    SIMALUNGUN - Kalangan masyarakat dikejutkan informasi yang beredar dalam salah satu artikel terbit di salah satu media online, dengan narasinya, menuding Kapolsek Perdagangan membentak seorang oknum wartawan.

    Informasi dihimpun, narasi pemberitaan tersebut, berawal dari kedatangan oknum wartawan sekaligus pemilik media online tersebut untuk satu keperluannya ke Mako Polsek Perdagangan dan oknum wartawan itu merasa dibentak.

    Menyikapi hal itu, salah seorang tokoh masyarakat bermarga Simanjuntak angkat bicara dan Ia menyampaikan, hal ini dikarenakan Kapolsek Perdagangan melihat sosoknya dan pada saat itulah,   Kapolsek menegur dan bertanya kepadanya.

    Kemudian, Simanjuntak menjelaskan, terkait permasalahan itu, adalah hal yang lumrah terjadi. Namun, Ia sangat menyesalkan, persoalan ini terkesan dikembangkan menjadi narasi pemberitaan yang terbit di media miliknya sendiri.

    Penjelasan ini disampaikan Simanjuntak, saat awak media ini menyambanginya ke kediamannya, di seputaran Nagori Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Rabu (12/06/2024), sekira pukul 10.00 WIB.

    "Horas....! kami dari Nagori Bandar, Bermarga Simanjuntak menjelaskan, insiden yang melibatkan Kapolsek Perdagangan, Marga Panjaitan, yang diduga membentak seorang wartawan, Marga Nainggolan, " ujar Simanjuntak di awal penyampaiannya.

    Menurut, Simanjuntak lebih lanjut mengatakan, sebelumnya telah membaca narasi pemberitaan salah satu media online dan Ia menyimpulkan, bahwa Kapolsek Perdagangan dengan intonasi suara yang keras saat bertemu tanpa disengaja, kemudian menyapa oknum wartawan itu.

    "Ku baca berita Kapolsek Marga Panjaitan itu katanya membentak wartawan Marga Nainggolan dan untuk bersama kita pahami bahwa sebagai orang dari suku Batak dengan ciri khas, intonasi suaranya keras-keras, " jelas Simanjuntak.

    Kemudian, Simanjuntak menambahkan, ciri khas suku Batak berintonasi suara kuat dan keras dan dalam keseharian, orang yang bersuku Batak berkarakter keras dan lantang, sama saja baik pria maupun wanita.

    "Jadi, sudah umumnya karakter orang Batak itu, kalau tidak keras itu namanya bukan suku Batak. Kita ketahui bahwa hal - hal seperti ini, tidak pantas dan tidak layak untuk diungkapkan kepada publik  Istilah bahasa prokemnya, jangan baperlah !, " tegas Simanjuntak.

    Sementara, Kapolsek Perdagangan AKP Juliapan Panjaitan dihubungi melalui sambungan percakapan selularnya mengatakan, bahwa intonasi suaranya saat menegur di batas kewajaran.

    "Apabila intonasi suara tinggi dan juga keras, pada dasarnya karakter kita. Semestinya, setiap permasalahan yang besar, sebaiknya dikecilkan dan begitu jug masalah kecil, sebaiknya kita hapuskan, " ujar AKP J Panjaitan sembari bercanda.

    simalungun sumut
    Amry Pasaribu

    Amry Pasaribu

    Artikel Sebelumnya

    Polda Sumut Ringkus 6 Pelaku Pencurian Aset...

    Artikel Berikutnya

    Ungkap Peredaran Sabu 293,59 Gram, Kapolsek...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami